Magetan, 10 Juli 2025 — Kegiatan Pengabdian Masyarakat bukan hanya menjadi ajang kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat, tetapi juga menjadi momen berharga dalam menyalurkan edukasi yang menyenangkan bagi anak-anak. Hal ini tercermin dalam acara Edu Fun Day, sebuah program kolaboratif antara mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilaksanakan pada 10 Juli 2025. Program ini terlaksana berkat dukungan positif dan bimbingan Dr. Haryo Triajie, S.Pi., M.Si. selaku dosen pembimbing lapang. Arahan dan masukan beliau menjadi kekuatan pendorong bagi para mahasiswa dalam merancang dan menjalankan setiap tahapan kegiatan yang akan dilakukan.
Mengusung konsep pembelajaran yang menyenangkan, Edu Fun Day menyasar kurang lebih 50 anak TPQ di Desa Dadi. Anak-anak diajak bermain sambil belajar melalui tiga pos tematik yang masing-masing dirancang dengan pendekatan interaktif dan sesuai usia. Ketiga pos tersebut mencakup tema Lingkungan, Psikoedukasi, Matematika Dasar, dan Game.
Seluruh peserta dibagi menjadi enam tim kecil, dan kegiatan berlangsung dalam tiga kloter. Di setiap pos, tim-tim ini mengikuti permainan edukatif yang dirancang untuk memperkuat pemahaman materi. Tim yang berhasil memenangkan permainan akan mendapatkan satu bintang sebagai bentuk apresiasi. Di akhir sesi, tim dengan bintang terbanyak mendapatkan hadiah menarik, menambah semangat dan antusiasme anak-anak selama mengikuti kegiatan.

Pos 1: Lingkungan – Peduli dan Siaga Sejak Dini
Di pos ini, anak-anak diajak memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mengenal upaya mitigasi bencana.
Sdri. Meysa membuka sesi dengan edukasi konservasi lingkungan: membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon sembarangan, hingga cara menanam dan merawat bibit tanaman.
Dilanjutkan oleh Sdri. Adhe, anak-anak dikenalkan dengan konsep mitigasi bencana, seperti longsor dan banjir, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana.
Dengan pendekatan yang sederhana dan visual, anak-anak diajak memahami bahwa menjaga alam adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab bersama. Tak hanya itu, mereka juga mengikuti kuis kelompok seputar materi yang telah disampaikan. Tim tercepat dan paling tepat menjawab pertanyaan berhak membawa pulang bintang pertama mereka.
Pos 2: Psikoedukasi – Bijak Gadget & Kenali Emosimu
Pada pos ini, Sdri. Salsa membuka dengan materi “Bijak Bersama Gadget”, memperkenalkan apa itu gadget, fungsinya, serta dampak baik dan buruk dari penggunaannya. Dilanjutkan oleh Sdri. Nisa yang membahas tentang emosi, terutama perasaan yang muncul saat bermain gadget.
Anak-anak diajak menebak gambar ekspresi emosi, lalu mengikuti sesi ice breaking Game Sehati, permainan interaktif yang mengasah kemampuan mereka membedakan antara perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menggunakan gadget. Misalnya: “Main gadget setelah belajar!” (boleh) atau “Main HP sampai lupa makan!” (jangan).
Permainan ini membuat materi menjadi hidup dan membekas dalam ingatan anak-anak melalui pengalaman langsung. Tim yang paling kompak dan konsisten menjawab dengan tepat di setiap ronde mendapatkan bintang tambahan sebagai bentuk penghargaan.
Pos 3: Matematika Dasar – Belajar Itu Menyenangkan
Matematika sering kali menjadi momok, namun tidak di Edu Fun Day!
Sdri. Villa membawakan edukasi tentang operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan metode menyenangkan.
Dilanjutkan oleh Sdr. Tengku, anak-anak dikenalkan dengan teknik jarimatika, metode hitung dengan jari yang praktis dan visual.
Sebelum dan sesudah materi, dilakukan pretest dan posttest sederhana untuk mengukur sejauh mana pemahaman anak-anak meningkat setelah mengikuti sesi ini. Anak-anak kemudian mengikuti game hitung cepat antar tim. Tim dengan skor tertinggi dan jawaban tercepat berhasil mendapatkan bintang terakhir mereka.
Pos 4: Game – Baris-Baris, Siapa Paling Kompak?
Pos terakhir adalah pos permainan seru yang bertajuk Baris-Baris Siapa Paling Kompak?. Dalam permainan ini, dua tim bersaing menyusun barisan berdasarkan instruksi tertentu. Instruksi diberikan secara acak, seperti:
Urut berdasarkan kelas (kelas 1 di depan, kelas 6 di belakang), Berdasarkan tinggi badan (terpendek sampai tertinggi), Umur (yang termuda di depan), Bulan lahir (dari Januari ke Desember), Huruf depan nama panggilan (A sampai Z), Jumlah saudara kandung (anak tunggal hingga yang punya saudara terbanyak)
Permainan ini bukan hanya menuntut kerja sama dan kecepatan, tapi juga komunikasi efektif dalam tim. Tim yang mampu membentuk barisan dengan cepat dan tepat mendapatkan bintang.
“Yang paling seru itu waktu harus urut berdasarkan bulan lahir. Mereka harus ngobrol dulu satu sama lain. Lucu-lucu banget interaksinya,” ujar salsa salah satu panitia
“Edu Fun Day” bukan sekadar kegiatan belajar, tetapi juga bentuk perhatian terhadap pentingnya pendidikan holistik: menyentuh ranah lingkungan, sosial-emosional, dan kognitif anak. Dengan metode belajar interaktif, anak-anak tidak hanya menjadi pendengar, tapi juga aktor aktif dalam proses pembelajaran.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antar perguruan tinggi dapat membawa dampak positif yang nyata di masyarakat. Melalui Edu Fun Day, harapan baru pun tumbuh: anak-anak Desa Dadi lebih peduli, bijak, dan semangat dalam belajar.
Penulis
Annisa Maharani
Salsabilla Fitriani Nadiva
 
			