Magetan, 12 Juli 2025 sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sektor pertanian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Universitas Trunojoyo Madura yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Haryo Triajie S.Pi, M.Si., melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan dekomposer. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Ngrajeng, Desa Puntukdoro, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan bagaimana cara memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk cair yang bernilai guna tinggi, sebagai upaya menjaga kesehatan dan kesuburan tanah. Pupuk Organik Cair (POC) dibuat dari berbagai bahan limbah organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan limbah pertanian. Proses pembuatannya menggunakan metode fermentasi dengan bantuan mikroorganisme sehingga menghasilkan larutan kaya nutrisi yang dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan pembuatan dekomposer, yakni mikroorganisme yang mampu mempercepat proses penguraian bahan organik kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dan bermanfaat bagi tanah. Bahan-bahan yang digunakan pun mudah dijumpai di sekitar, seperti nanas, kentang, air rebusan beras, daging ikan, dan air gula merah. Campuran ini kemudian difermentasi sehingga menghasilkan dekomposer yang siap digunakan untuk membantu memperbaiki struktur tanah.
Antusiasme warga, khususnya para petani Dusun Ngrajeng, terlihat cukup tinggi. Mereka aktif bertanya selama pelatihan berlangsung dan ikut mempraktikkan langsung cara pembuatan pupuk organik cair dan dekomposer. Salah satunya, Pak Jarwo, menyampaikan “banyak di tempat pembuangan akhir (TPA) saat memilah sampah, beliau menyampaikan bahwa banyak sampah nanas, lele dan juga kentang. Nahh dari sampah ini apabila tidak digabungkan bahan-bahan lainnya, apa bisa dijadikan dekomposer,” ungkapnya. Pemateri menjelaskan bahwa sampah yang berasal dari limbah rumah tangga seperti sayuran, buah-buahan termasuk kentang, nanas dan juga lele dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan dekomposer pembenah tanah, karena sifatnya yang organik dan dibantu dengan bahan pengurai M21 untuk mempercepat proses dekomposisi sehingga bahan dapat terurai.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Kolaboratif Universitas Trunojoyo Madura berharap dapat membantu masyarakat Desa Puntukdoro mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, meningkatkan kesuburan tanah, serta memanfaatkan sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Langkah sederhana ini diharapkan bisa memberi dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan keberlanjutan sektor pertanian di daerah tersebut.
 
			