Mari tangkal Stunting Pada Anak!

0
122

Belakangan stunting sedang hangat diperbincangkan banyak orang, khususnya para ibu. Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.

Jumlah penderita stunting di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2018 lanjut menurun. Berikut ini adalah hasil dari Survei Status Gizi Indonesia tentang nilai stunting di Indonesia :

Adanya penurunan stunting yang signifikan dari tahun 2021 ke 2022. Masyarakat dan seluruh bidang pemerintahanpun diharapkan bisa berkontribusi untuk menurunkan nomor stunting sesuai sasaran yakni 14% pada tahun 2024.

Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, apa sajakah caranya? Simak selengkapnya berikut ini.

1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif mujarab dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

2. Beri ASI tertentu sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI rupanya berpotensi mengurangi kesempatan stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI tertentu selama enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.

3. Dampingi ASI tertentu dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah dapat memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih dapat memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati ketika akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.

4. lanjut memantau tumbuh kembang anak
Orang uzur perlu lanjut memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si mini secara berkala ke Posyandu maupun klinik spesifik anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.

5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekeliling mereka kotor. unsur ini pula yang secara tak langsung meningkatkan kesempatan stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah unsur ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh orang.
Semoga informasi ini membantu para ibu mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak.

Sumber berita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here