tangkal Stunting Demi Masa Depan
Masyarakat harus lebih paham untuk penanganan atau pencegahan stunting. Karena stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Rembug stunting ini merupakan program dari kementerian Dalam Negeri Ditjen Bina Bangga yang dilakukan dengan berdialog. Acara digelar di Pendapa Surya Graha, Kamis (3/8)
Kepala Dinas PMD Eko Muryanto menegaskan, peran desa dalam mencegah stunting ini menjadi perhatian serius, ini bukan masalah Dinas kesehatan, Dinas KB, Dinas PMD, saja tetapi kita seluruh. Stunting ini unsur penyebabnya cukup banyak. Dukungan pemerintah untuk biaya desa sebagian digunakan sebagai upaya pencegahan stunting, “karena anak itu adalah masa depan kita seluruh, maka dari itu jaga dan rawat anak kita,” ucap Eko. Terima kasih untuk seluruh penggiat yang berpartisipasi aktif dalam penanganan stunting di setiap daerah masing-masing, tutup Eko.
Ida Nur Baya Ditjen Bina Bangga Kemendagri menyampaikan, prevalensi balita stunting nasional sebesar 21,6% (4,7 juta balita). Dalam 9 tahun stunting menurun secara konsisten, rata penurunan 1,7% per tahun, tahun 2019-2022 stunting turun 6,1% atau 2,0% per tahun. Idealnya prevalensi stunting menurun 3,8% per tahun untuk mencapai sasaran RPJMN, jelas Ida.(Diskominfo:wan / fa2 / IKP1)