Mendengar kata maggot bagi sebagian awam mungkin masih terdengar asing di telinga. Namun, ketika mendengar kata belatung mungkin sudah sering kita dengar dan lebih familiar karena bentuknya yang menggelikan.
.
Maggot merupakan larva yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan unggas dan ikan yang memiliki nilai gizi tinggi. Maggot yang umum dibudidayakan pun merupakan tahap larva dari lalat tentara hitam atau yang dikenal dengan lalat black soldier fly/BSF (Hermetia illucens).
.
Bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor, Pemkab Magetan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar Pelatihan Budidaya Maggot dan Pengolahannya Bersama IPB, bertempat di Ruang Rapat Ki Mageti Setdakab Magetan, Sabtu (17/09).
.
Disampaikan oleh Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Dr.Ir. Idat Galih Permana, pelatihan ini adalah kerjasama IPB dengan Pemkab Magetan dalam rangka pengembangan maggot khususnya dalam pengolahan limbah organik.
” IPB saat ini banyak melakukan kerjasama industri dalam program Matching Fund Kedaireka 2022, bagaimana bisa menyebarluaskan inovasi hasil penelitian dari para inovator IPB untuk memberikan manfaat dan impact bagi masyarakat. Dengan memanfaatkan maggot sebagai suatu sistem konversi bahan organik sebagai pakan ternak berkualitas tinggi,” terangnya.
.
Sementara Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis IPB Prof.Dr.Ir.Erika B.Laconi yang tergabung secara virtual menyampaikan, dengan adanya workshop ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar dan pengembangan bisnis di Kabupaten Magetan.
” Kerjasama yang dilaksanakan ini merupakan pengembangan maggot kali kedua, IPB hadir di masyarakat dalam memberikan inovasi dalam program matching fund dengan mengolah limbah sampah organik sebagai sumber protein pakan ternak. Bahkan bisa mengembangkan startup budidaya maggot di Magetan, ” jelasnya.
.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan Ir. Hergunadi saat membuka acara menyampaikan terima kasih pada IPB yang telah membantu penanganan beberapa masalah di Magetan.
” Kami berharap kerjasama ini bisa lebih luas, Magetan sangat terbuka untuk research, merdeka belajar, bahan-bahan membuat TA dan karya akademis lain bisa dikolaborasikan. Sehingga karya ilmiah dari mahasiswa IPB bisa diaplikasikan disini,” harapnya.
.
Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan tsb Prof.Dr. Ir.Arief Sabdo Yuwono, dan Prof. Dr. Ir. Dewi Apri Astuti. Acara dihadiri oleh Sekdakab Magetan, Kepala Disperindag Magetan, dan peserta pelatihan.
(Prokopim/edh/