Sejarah Emansipasi perempuan Dalam Semangat Kebangkitan Nasional Melalui Peningkatan Pendidikan
Upacara Gabungan,
Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional tahun 2023, diselenggarakan secara khidmad di halaman kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan, Rabu 24/5/2023
Diikuti oleh ratusan peserta upacara, dari unsur Forkopimda, ASN, TNI,Polri, mahasiswa dan pelajar.
Ada yang menarik dipelaksanaan upacara gabungan kali ini, dimana perwira, komandan dan pengibar bendera dilaksanakan oleh petugas perempuan, hal ini dimaksud sebagai bentuk kesetaraan gender yang dulu diperjuangkan oleh R.A Kartini,
Semangat Kartini kala itu untuk belajar berkembang dan berpikir untuk memajukan perempuan Indonesia, dimana dulu lewat buku dan romannya, kartini menceritakan tentang bagaimana kehidupan kaum perempuan utamanya perempuan jawa, ini menjadi cikal perjuangannya untuk memperjuangkan nasib perempuan Indonesia, utamanya dibidang pendidikan, hingga melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, Presiden Sukarno menganugerahkan Kartini sebagai Pahlawan Nasional.
Hari pendidikan nasional sosok dan perjuangan Ki Hajar Dewantara, atau Soewardi Surjaningrat sebagai bapak dan pejuang pendidikan, dengan basik kolumnis,politisi dan wartawan dijaman kolonialisme melalui tulisan-tulisannya dikenal berani terhadap birokrat Belanda, melalui tulisan “Als ik een Nederlander, Seandainya saya Seorang Belanda” yang kala itu dimuat dalam surat info De Expres membikin birokrat Hindia Belanda kebakaran jenggot, hingga kemudian Ki Hajar Dewantara ditangkap dan dibuang ke pulau Bangka lalu ke Belanda, di Belanda Soewardi tidak kehilanggan jati diri dan semangat perjuangan untuk memerdekakan bangsa Indonesia melalui jalur pendidikan, “Pengenalan ini…( budaya barat ) memperkuat keyakinannya bahwa pengambilan unsur-unsur asing yang bersifat positif akan memperkaya kebudayaan sendiri tanpa melepaskan kepribadiannya sebagai bangsa,” berikut tulis penulis biografi Suwardi, Darsiti Soeratman. Adapun tema hari pendidikan 2023 adalah ” Bergerak berbarengan Semarakkan Merdeka Belajar”
Kebangkitan nasional, ditandai dengan kelahiran organisasi Budi Utomo, dimana kala itu bangsa ini membutuhkan organisasi untuk membentuk persatuan dan kesatuan bangsa, sebagai senjata primer untuk menghadapi penjajah, didirikan dr oleh dr. Soetomo, yang kala itu mengumpulkan pelajar yang pintar tapi miskin, organisasi ini ditanggapi dengan bagus oleh para pelajar dan pelaku pergerakan, sehingga ketika itu dapat menjadi organisasi besar yang mewadahi pribumi, hingga anggotanya mencapai 10000 orang, Adapun tema peringatan Hari Kebangkitan Nasionan 2023 adalah ” “Semangat Untuk bangun”
Bupati Magetan, Dr. Drs. Suprawoto ketika dikonfirmasi sesaat setelah upacara selesai menyatakan ” Karena ada 3 peristiwa krusial, uoacara dilaksanakan secara bersamaan, tidak menfurangi maknanya tetapi pengabungan ini sekaligus karena tetap pandemi untuk mengurangi resiko, penggabungan ini supaya lebih efisien tanpa mengurangi maknanya.”
Dikesempatan ini pula Bupati menyerahkan penghargaan dan tali asih kepada Lulut Gilang Saputra, atlet gulat asli Magetan yang baru-baru ini berhasil menorehkan preastasi dengan merai emas di SEA Games Kamboja 2023, “Prestasi Lulut, membuka wawasan langkah berpikir, bahwa kita harus memandang potensi diri masing-masing, pengembangan anak misalnya tidak harus nilai matematikanya seratus, ada potensi-potensi lain seperti olah raga ataupun musik yang dapat dikembangkan, seperti Mas Lulut dengan prestasi olah raganya dapat membuka bermacam kesempatan, seperti kesempatan untuk mengharumkan nama bagus magetan dan keluarga, sekaligus membuka karier, karena dengan prestasi ini akan terbuka kesempatan-kesempatan dan kesempatan-kesempatan untuk Mas Lulut untuk menjadi lebih berkembang bagi masa depannya.” pungkas Kang Woto.(Diskominfo / pb.fa2 / dok.wan / fa2 / IKP1)