Rembug Stunting Kabupaten Magetan Dan Soft Launching Anting Emas.
Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka masa panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak tersendat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Maka dari itu diselenggarakan acara Rembug Stunting dan Soft Launching Anting Emas, yang dilaksanakan di Pendapa Surya Graha, Kamis (3/8).
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas PPKBPP dan PA Furiana karrtini, prevalensi stunting di Kabupaten Magetan menurut (Studi Status Gizi Indonesia) SSGI tahun 2019 sebesar 21,54 %, SSGI tahun 2021 17,2 % dan SSGI 2022 turun menjadi 14,9%. Meskipun mengalami penurunan tetapi tetap belum mencapai sasaran nasional yakni kurang dari 14% di tahun 2024. Perlu upaya berbarengan untuk percepatan dalam mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Magetan, tegasnya.
Furiana menambahkan, tujuan diselenggarakannya acara ini ialah, adanya komitmen berbarengan terutama kepala desa / kelurahan letak konsentrasi stunting tahun 2024 sejumlah 30 desa/kelurahan untuk berbarengan melakukan upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting melalui peningkatan peran desa / kelurahan dalam aksi kovergensi stunting, Dukungan seluruh pihak untuk upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Magetan bagus itu lintas sektor pemerintah, swasta, lembaga masyarakat serta peningkatan keterlibatan CSR, imbuhnya.
Selain itu Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat drs. Benny Adrian. M.Si menjelaskan, sebagai gambaran di Kabupaten Magetan, ketika ini permasalahan balita stunting tetap cukup tinggi meskipun sesuai hasil survei
Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi stunting telah mengalami penurunan menjadi 14,9%, lebih rendah
dibandingkan tahun 2021 sebesar 17.2 %. Adapun data bulan timbang di kisaran 10%. “Ini menunjukkan bahwa stunting tetap menjadi permasalahan yang serius dan harus segera mendapatkan penanganan karena sebagaimana kita paham bahwa anak-anak kita ini adalah investasi masa depan bangsa,” tegasnya.
Melalui program “Anting Emas” ini, kami berharap seluruh pihak bagus pemerintah, swasta maupun CSR di daerah Kabupaten Magetan
berbarengan-sama melalui Semangat Mak Cling
(Magetan Bergerak tangkal dan libas stunting), untuk turun langsung mengulurkan tangan dan memberikan kepedulian serta semangat berantas tuntas permasalahan stunting di Kabupaten Magetan.
Berkaitan dengan tetap tingginya jumlah balita stunting di Kabupaten Magetan, perlu
adanya sebuah upaya besar yang terpadu serta gerakan masyarakat yang peduli terhadap permasalahan stunting. Maka pada kesempatan yang bagus ini, dalam lembaga Rembug
Stunting Kabupaten ini, kami juga akan meluncurkan sebuah program yakni “Anting Emas” (Asuh Balita Stunting Untuk Wujudkan Generasi Magetan Berkualitas),tutup Benny.
Acara diikuti oleh Forkopimda, kepala OPD terkait, Camat se Magetan, Kepala Desa/Lurah.(Diskominfo:wan / fa2 / IKP1)