percepatan PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SUMBERDODOL
Sobatkom…
Desa Berdaya adalah gerakan percepatan pemberdayaan masyarakat melalui rangkaian aktivitas yang terintegrasi dan disesuaikan dengan potensi desa agar dapat tumbuh dan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan menggabungkan kekuatan dan aset yang dimiliki.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui program percepatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan berbarengan Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BBPPM) Yogyakarta di Desa Sumberdodol, Rabu (7/6).
Bukan tanpa dalih mengapa Desa Sumberdodol dipilih menjadi program percepatan pemberdayaan masyarakat, kita ketahui berbarengan bahwa potensi sumber air Desa Sumberdodol tentunya sangat cocok untuk dikembangkan wisata dan pemngembangan ikan air tawar.
Pembangunan pedesaan akan meningkatkan pemerataan pembangunan, serta menekan nomor urbanisasi dan pengangguran di desa. Hal ini dilakukan melalui pendekatan terintegrasi yakni program capacity building (pembinaan masyarakat), ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga kesiapsiagaan bencana, dengan sasaran tumbuh dan berkembangnya kelembagaan lokal yang berdaya.
Widi Hariyanto, Kepala BBPPM Yogyakarta yang bergabung secara virtual menyampaikan pemberdayaan menjadi upaya untuk mewujudkan kemandirian masyarakat, dengan memaksimalkan potensi desa. Upaya nyatanya dengan melakukan pendampingan, pelatihan dan penyuluhan. Kemajuan teknologi informasi membuka kesempatan luas untuk mengenalkan Desa Sumberdodol. Untuk itu juga perlu implementasi teknologi informasi.
Bupati Magetan Suprawoto berpesan kepada seluruh peserta KKN agar menjadi pionir dalam perubahan yang menjadikan Kab. Magetan sebagai kota yang mini tetapi memberikan akibat yang besar untuk kota-kota lainnya.
(Diskominfo:cup / fa2 / IKP1)