Wahai kau yang duduk ditepi pematang…
Entah apa pula yang kini sedang kau sawang…
Akankah rimbun itu kumpulan ilalang…
Yang saat diterpa angin, bergesek suaranya bagai orang berperang…
Ataukah alir silir peluh petani yang sedang berjuang…
Berdiang dipanas mentari dan diselipkan olehnya winih pari di itu tiap luang…
Atau sebenarnya adakah kau gamang…
Saat memandangi air tergenang yang tak juga tenang…
Dimeliuknya saat terbawa angin, dalam kerasnya, serasa tinggi gunung akan diterjang…
Ya..ditepi ini sawah…
Yang tak juga mewah…
Disuasana yang sebenarnya meriah…
Ditarik nafas panjangku yang terlalu sering muncul dan jarang sekali lelah…
Dari sini lalu kutemukan kembali kata “entah”…
fa2.Krowe,17/3/2023