Sumbersawit (06/06/2023)- NGAOS atau Ngaji Obyek Sejarah merupakan salah-satu agenda yang digagas mahasiswa KKN-T Kemanusiaan UNESA untuk menjaga serta mengenalkan kearifan lokal desa Sumbersawit ke khalayak umum. Kegiatan Ngaji Objek Sejarah ini lebih membahas terkait asal-usul setiap Dukuh yang terdapat di Desa Sumbersawit. Objek sejarah dukuh yang kali ini dijujug teman-teman Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yakni, Dukuh Belik. Dalam kegiatan NGAOS ini, setidaknya akan ada 9
Dukuh yang akan disajikan lewat akun media sosial dalam bentuk video Profil Sejarah Desa.
Dasar digagasnya kegiatan ini, karena Mahasiswa KKN-T Kemanusiaan Universitas Negeri Surabaya yang bertempat di Desa Sumbersawit, mengamini keyakinan beberapa warga yang terbilang sesepuh di desa ini bahwa “Pada prinsipnya, semaju apapun zaman yang kita nikmati saat ini. Jangan sekali-kali melupakan leluhur,” ungkap Mbah Suwarno, Warga Dukuh Belik, Desa Sumbersawit. Beliau menceritakan sejarah penamaan dukuh ataupun terbentuknya sebuah dukuh di desa Sumbersawit, termasuk kearifan lokal di era digitalisasi yang masih diyakini masyarakat. Sudah tentu, perlu dijaga dan diperhatikan.
Dalam pencarian dan pengolahan data sejarah, setidaknya teman-teman mahasiswa membutuhkan waktu 2-3 bulan, sejak awal mereka ditugaskan KKN di Desa Sumbersawit. Proses penyajian serta penyusunan konsep kegiatan ini, tentu tidak mudah. Terlebih dulu harus melibatkan eksplorasi data-data di tengah masyarakat. Termasuk menggali data sejarah dari tokoh masyarakat yang menjadi saksi hidup sejarah tersebut.
Di sisi lain, perbedaan berbagai data yang didapat dari hasil pencarian perlu dipadukan dan dideskripsikan secara objektif. Hal itu, menjadi salah-satu faktor lamanya penyajian dan proses deskripsi data sejarah sesuai hasil temuan di lapangan.
Terlepas dari semua itu, tujuan digagasnya kegiatan Ngaji Objek Sejarah ini sebetulnya cukup sederhana. Tujuannya, tak lain ditujukan untuk literasi generasi muda sebagai generasi milenial. Termasuk wawasan sejarah bagi masyarakat Desa Sumbersawit terkait sejarah tempat yang mereka tinggali sampai saat ini. Kegiatan Ngaji Objek Sejarah ini diharapkan bisa seoptimal mungkin mengedukasi masyarakat terkait sejarah tempat tinggal mereka, juga kearifan lokal yang perlu dijaga.
Dengan demikian, adanya kegiatan ini agar tidak kepaten obor. Artinya, dengan maraknya kemajuan teknologi saat ini, masyarakat jangan sampai lalai terhadap kearifan lokal di daerah tempat tinggalnya. Sebab pengetahuan ini merupakan rekam jejak peradaban zaman, sekaligus nantinya akan menjadi pelajaran, khususnya bagi generasi muda yang akan meneruskan perjuangan para leluhur menjaga keutuhan lokalitas dan kearifan lokal suatu daerah.